Tuesday, May 31, 2011

Hanya Sebuah Cerita

This story was so once upon a time..

Sepasang kekasih merajut cinta, merenda kasih sayang,
bertahun-tahun lamanya...
mereka percaya bahwa mereka selamanya...
akhir tujuan kisah kasih mereka adalah menikah, hidup bahagia sampai takdir memeluk salah salah satu dari mereka...

perempuan: "kapan kita akan menikah?"
laki-laki: "pasti sayang, yang sabar yah..aku lagi nyiapin semuanya..." sambil menatap kekasihnya, wanita yang hampir mengisi penuh hatinya.
terus menerus seperti itu...modal si perempuan adalah kepercayaan akan akhir hubungannya dengan si lelaki seperti apa yang mereka bangun dalam dunia impian mereka.

sampai pada akhirnya;
perempuan : "sayang..aku masih mampu..aku percaya kita akan bahagia pada akhirnya..tapi  keluargaku tidak bisa menunggu.."
perempuan itu meraih jemari kekasihnya...ia genggam erat...sambil menahan sesuatu yang hangat dari jendela hatinya.
lelaki itu diam...seperti ia telah menelan sesuatu yang sangat besar dan menahan suaranya sampai tenggorokan.
perempuan itu melanjutkan kata-katanya: "kita sudah terlalu lama...masih saja ditempat yang sama...aku sayang kamu... aku percaya..tapi aku gak bisa berbuat apa-apa...aku udah mati-matian membela dan mempertahankan kamu didepan keluargaku..tapi mereka tidak bisa menunggu....umurku sudah sepantasnya memiliki satu bayi"
lelaki itu masih saja diam...
ia tidak tau harus berbicara apa, yang ia tau bahwa ia sangat mencintai wanita yang sekarang menggenggam jemarinya...
"aku sayang kamu, tapi aku masih belum siap untuk menikah...aku takut kamu gak bahagia, aku masih nyiapin semuanya sayang...aku gak mau " akhirnya lelaki itu menanggapi.
gantian perempuan itu diam,,
percakapan pada hari itu selsai sampai disitu.

Lekaki itu menyendiri...tanpa kata...
semua ingatan tentang perempuan masa depannya kembali dalam memori..
ketika pertama kali bertemu, dalam sebuah kelas tingkat satu mereka...
saling curi-curi tatapan, saling mengenal lebih dekat, sangat dekat, kemana perempuan itu pergi, selalu ada dia..
8 tahun terhitung dari perkenalan dan kedekatan mereka..
lelaki itu menghilang untuk beberapa minggu lamanya...
bukan meninggalkan perempuan itu...tapi mempersiapkan segalanya untuk impian yang ia bangun.

Ternyata impian itu terlalu besar...lelaki itu masih saja merasa belum pantas..
sama-sama menginjak umur 25 tahun...
baginya 2 tahun lagi adalah waktu yang pas...
tapi...pihak perempuan tidak bisa menunggu..
sampai akhirnya..

perempuan: "kamu....udah lupa sama aku?"
laki-laki: "aku kepikiran sayang...kepikiran kamu...masa depan kamu...tapi, aku masih gini-gini aja..keluarga kamu apa setuju?" aku belum siap"
perempuan itu diam...mengusap punggung tangan kekasihnya...
"ternyata 8 tahun kemarin itu cuma proses kita menemukan jalannya masing-masing, kamu sama hidup kamu...aku sama hidup aku..sekarang...tapi kenapa mesti segitu lama?" perempuan itu bicara menundukkan kepalanya...ia tidak ingin kekasihnya melihat ia menangis.
Laki-laki itu mengangkat dagu kekasihnya, "Kamu yang udah hidup disini,,,sampai kapan pun akan hidup disini...dihati aku...kalau kamu masih mau menunggu 2 tahun lagi, gak akan gini ceritanya..."
sambil  memeluknya erat...
perempuan tersebut tidak tahu kalau pelukan dari lelaki yang amat ia sayangi itu adalah pelukan terakhir darinya.

karna cinta terkadang muncul bersamaan pada saat melepaskan dan kehilangan.


No comments: