Friday, November 13, 2009

Elegi Dua Hati

Udara pagi sudah meniupkan nafasnya
Dingin, tergesa-gesa, dan tidak teratur
Kali ini tidak dibarengi oleh hangatnya tatapan mentari

Perempuan itu bangun dari tidurnya
Merasakan pagi yang terasa berbeda
Ia tetap laksanakan tugasnya
Berbakti kepada kodratnya

Tetapi, apa balasan dari setiap tugas mulia yang ia laksanakan?
Bantahan, Kebohongan, serta Bangkangan
Perempuan itu menangis dalam kepalanya
Ia berfikir apakah selama ini tugas yang ia laksanakan telah gagal?

Dipagi yang sama
Seorang perawan terbangun karna helaan nafas sang udara
Tidak seperti perempuan tadi,
Ia tidak merasakan apa-apa, tanpa rasa bersalah dan tanpa rasa tanggung jawab
Tidak sadar atau entah apa yang ia fikirkan,
Ia telah menyakiti perempuan tadi atas semua kodrat yang tidak ia laksanakan.

Perempuan itu menangis
Perawan itu tertawa

Dua hati yang harusnya saling terintegrasi oleh Kasih Sayang
Kini semakin menjauh dan terpisah karna rasa egois dan rasa tidak tahu diri.

No comments: