Bagian tersedih dari hari adalah hujan.
Bentuknya hanya air, tapi jatuhnya menusuk..
Saya tidak bawa payung, disekitar tidak ada bangunan beratap lebih,
Dibawah pohon bukan pilihan yang tepat,
Lalu kemana tangan itu?
Yang selalu merentangkan payungnya untuk saya,
Menggunakan tangannya untuk melindungi saya dari sedikit saja percikan air,
Biasanya ia selalu disini, dimana saya berdiri kehujanan,
Tidak, saya tidak kehilangan, ia hanya pergi sedetik...
Pasti kembali, saya yakin,
Kembali, ketika saya belum basah kuyup dan berlari-lari ingin sampai kerumah..
Kembali, merentangkan payungnya sebelum hujan berhenti,
Kembali, saat semua urusan yang menjadi prioritasnya selsai,
Sekarang saya sedang kehujanan, setengah basah, masih menunggu sinar dan pelangi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
ingin ku sentuh nuranimu saat kau terjaga
Post a Comment